PERHATIAN: Semua tulisan di laman / blog ini adalah hasil mengambil (copy) dari sumber-sumber yang layak dipertanggung jawabkan, baik media online maupun cetak, dengan harapan bisa digunakan untuk referensi dan tambahan ilmu yang bermanfaat. Terima kasih & harap maklum.

Kamis, 03 Maret 2011

Ikan Belida: Bahan Makanan Krupuk Khas Palembang

(Notopterus Chitala (H.B.))
Nama lain: Lopis, Kapirat, Belido
Suku: Notopteridae

Latar Belakang
Daging ikan belida termasuk enak, sehingga di kalangan masyarakat Sumatera Selatan dagingnya memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sejak dahulu, daging ikan Belida terkenal untuk bahan makanan khas masyarakat Palembang terutama kerupuk, pempek Palembang dan sebagainya. Bila dilihat penyebar annya dan populasi ikan Belida yang cukup tinggi, maka hal ini merupakan langkah pemerintah dalam mengantisipasi keberadaannya dari pemanfaatan yang berlebihan melalui penetapan identitas atau maskot fauna daerah.

Pertelaan
Bentuk badan ikan belida adalah pipih dan kepala kecil. Bentuk kepala dekat punggung cekung. Bungkuk di bagian tungkuk, sisik kecil-kecil. Rahang sema kin panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh melampaui batas belakang mata. Sisik pada'penutup insang pertama terdapat 20 - 22 baris. Ber warna agak kelabu di bagian punggung, dan agak putih keperakan dibagian perut. Pola warna bervariasi sesuai dengan fasenya. Panjang maksimum kurang lebih 875 mm dan berat tubuh dapat mencapai 15 kg.

Walaupun ukurannya lebih besar, namun tak urung juga digemari orang sebagai ikan hias akuarium air tawar. Sisi badannya dihias deretan bola hitam yang masing-masing dikelilingi lingkaran putih seperti jendela kapal laut. Kalau sudah dewasa, gambaran tubuh itu hilang dengan sendirinya, diganti dengan sejumlah garis seperti sabuk hitam. Mulut ikan belida luar biasa lebarnya, kalau dibandingkan dengan kecilnyva kepala. Itu berkaitan dengan caranya makan sebagai ikan pemakan daging, yaitu menyikat (menyambar) dan mencaplok mangsa yang berhasil diburu dan dipojokkan.

Habitat & Penyebaran
Hidup di air tawar terutama di daerah banjir (Lebak Lebug) dan sungai. Dapat berkembang pada tempat-tempat kurang dari 30 motor dari permukaan laut. Di Indonesia sebarannya meliputi Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Di Sumatera Selatan khususnya di daerah Ogan Komering llir, Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Kodya Palembang dan sebagian kecil daerah Kabupaten Lahat.

Makanan
Ikan belida bersifat predator (pemangsa), makanannya terdiri dari anak-anak ikan dan udang.

Perkembangbiakan
Berkembangbiak secara alami di perairan umum menjelang air besar (awal musim penghujan), telur diletakan pada tonggak-tonggak yang kuat pada ke dalaman 1 - 2 meter. Sarang dibuat oleh ikan jantan dari ranting dan daun, ikan tersebut juga menjaga telur dan anak-anaknya.
***
Sumber: Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional, KLH RI (http://bk.menlh.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar