PERHATIAN: Semua tulisan di laman / blog ini adalah hasil mengambil (copy) dari sumber-sumber yang layak dipertanggung jawabkan, baik media online maupun cetak, dengan harapan bisa digunakan untuk referensi dan tambahan ilmu yang bermanfaat. Terima kasih & harap maklum.

Senin, 07 Maret 2011

Beruang Madu: Populasinya Cenderung Menurun

(Helarctos malayanus (Raffles))
Nama lain: Baruwang, Gampul, Lego
Suku: Ursidae

Latar Belakang
Beruang madu merupakan jenis fauna langka dan dilindungi sesuai ordonansi Perlindungan Alam 1941 Stbl Nomor 167 serta Keputusan Menteri Pertanian No. 66/Kpts/Um/2/1973 tanggal 4 Februari 1973. Binatang ini termasuk langka, karena terjadi penurunan pesat dari populasi di alam.

Jumlah populasi yang pasti di Bengkulu belum diketahui, tetapi ada pertanda kecenderungan menurun. Kemunduran populasi tersebut akibat adanya perburuan liar dan kerusakan habitat.

Pertelaan
Beruang madu termasuk salah satu jenis beruang terkecil di antara jenis beruang yang ada di dunia. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg. Kukunya panjang-panjang dan terdiri dari lima buah, masing-masing pada kaki muka dan belakang. Kaki depannya menghadap ke dalam dan tapaknya licin. Dengan kukunya dan bentuk kakinya inilah dia dapat memanjat pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi dengan cepat dan mudah.

Beruang madu berwarna hitam, dengan sedikit bulu yang keputih putihan atau kuning yang ber bentuk "V" di dadanya: Moncongnya berwama lebih cerah dari wama badannya.

Habitat & Penyebaran
Hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering:juga di lahan lahan pertanian. Beruang madu biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.

Penyebarannya mencakup Sumatera dan Kalimantan serta Semenanjung Ma laya, Indocina, Cina Selatan dan Burma. Di propinsi Bengkulu banyak dijumpai di daerah-daerah rawan gangguan, yaitu di kabupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara.

Makanan
Beruang madu walaupun termasuk ke dalam ordo karnivora (pemakan daging) tetapi bersifat omnivora (pemakan segala), antara lain binatang-binatang kecil, burung, ayam, buah-buahan dan daun-daun tertentu terutama pucuk-pucuk palem. Beruang madu memakan serangga, sayur-sayuran clan buah-buahan. Makanan yang paling disukainya ialah sarang lebah (anak beserta madunya), oleh karena itulah binatang ini disebut "beruang madu". 

Caranya seekor beruang memangsa sebuah sarang madu, ialah dengan memasukkan kuku kuku kaki depannya ke dalam sebuah sarang yang sudah ada madunya, lalu menjilat madu beserta anak lebah itu dari dalamnya. Kegiatan mencari makan dilakukan pada malam hari.

Perkembangbiakan
Induk betina beruang madu mengandung anaknya selama tiga bulan. Anaknya satu atau dua ekor. Berat anaknya diwaktu lahir kira-kira 300 gram diletakkan di tanah pada tempat tersembunyi atau di antara akar-akar pohon besar. Satwa ini dikenal sebagai hewan yang monogami.
***
Sumber: Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional, KLH RI (http://bk.menlh.go.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar