(Pometia pinnata j.R. & J.G. Forst.)
Nama lain: --
Suku: Sapindaceae
Latar Belakang
Meskipun Matoa juga dijumpai di tempat lain di Indonesia, di Irian Jaya jenis ini tidak hanya dikenal sebagai pohon berkayu tetapi terkenal sebagai pohon buah-buahan, bahkan dibudidayakan. Keragaman Buah Matoa juga dapat dijumpai di Irian Jaya.
Pertelaan
Pohon Matoa dapat mencapai tinggi 47 m, dengan garis tengah batang 140 cm, berbanir besar sampai 5,50 m tingginya. Daunnya bersirip dengan 3 - 13 pasang anak daun. Daun terbawah seringkali menyerupai stipula (daun pe numpu). Bagian-bagian yang muda kadang-kadang berbulu halus. Bunga jan tan dan betina. Buah berbentuk elips, ukurannya mencapai 3,5 X 3 cm, dengan berbagai warna kulit, mulai dari kuning, merah tua, ungu atau coklat. Daging buahnya tipis dan manis.
Ditempat lain tumbuhan ini lebih dikenai sebagai penghasil papan yang cukup baik untuk bangunan (jendela, pintu, lantai dan lain-lain) juga untuk peralatan pertanian dan peralatan olah raga serta bahan pembuat arang. Kulit kayunya juga dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional.
Ekologi
Tumbuhan ini dapat dijumpai di hutan primer maupun sekunder, sampai ke tinggian 1.700 m dpi. Tersebar mulai dari Sri Lanka dan Kepulauan Andaman, melalui Asia Tenggara sampai Fiji dan Samoa. Diperbanyak dengan biji maupun setek batang.
Musim Berbunga
Januari sampai Desember.
***
Sumber: Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional, KLH RI (http://bk.menlh.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar