PERHATIAN: Semua tulisan di laman / blog ini adalah hasil mengambil (copy) dari sumber-sumber yang layak dipertanggung jawabkan, baik media online maupun cetak, dengan harapan bisa digunakan untuk referensi dan tambahan ilmu yang bermanfaat. Terima kasih & harap maklum.

Jumat, 01 Oktober 2010

Sawo, Bisa Dibudidayakan dalam Pot

Sawo Manila ( Manilkara zapota (L.)P.van Royen dikenal juga dengan nama Usang Achras zapota L., masih famili Sapotaceaae.

Tanaman Sawo bisa hidup dimana saja, dataran rendah sampai tinggi. Sawo juga tidak mengenal musim berbuah.

Pot dan Media Tanam
Pot yang digunakan, seperti pot untuk tanaman lainnya berupa pot semen, pot plastik, dan drum. Medianya, campuran tanah, pasir, dan pupuk kompos.

Kultivar Sawo
Terdiri atas, manila, betawi, maja, apel, karat, dan kulon. Manila merupakan kultivar terbaik untuk dikomersilkan. Sebaiknya, bibit buah berasal dari perbanyakan vegetatif. Seperti, cangkok dan okulasi.

Penanaman dan Penyiraman
Setelah 1-2 tahun, atau bibit sudah sekitar 70 cm tingginya. Masukan, ke dalam pot bundar dengan diameter 60 cm, tingginya 75 cm. Penyiraman setiap hari, yang penting media tanam lembab.

Pemupukan
1. Pupuk ZPT diberikan pada fase pembungaan.
2. Sebelum berbunga, diberi pupuk NPK sebanyak 10 gr/ 3 bulan, pupuk organik 2 kg/6 bulan.
3. Setelah berbunga, diberi NPK sebanyak 10 gr dan Urea 5 gr masing-masing / 3 bulan dan pupuk organik 2 kg/ 6 bulan.

Panen
Sawo dari kuncup mekar sampai buah matang pohon sekitar 9-10 bulan. Buah sawo bisa dipetik jika sudah tua. ketika, daging buah keras, permukaan kulit kecokelatan dan dilapisi bedak.
*** 
sumber: blogs.unpad.ac.id